PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
Adanya modernisasi yang ada seperti sekarang ini, menjadikan dunia pendidikan dituntut untuk bisa berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan. Dalam hal ini, pendidikan penting untuk menerapkan yang namanya teknologi informasi (IT). Terlepas dari hal tersebut, tahukah Anda apa sebenarnya alasan pentingnya penggunaan IT di bidang pendidikan masa kini?
1. Dapat menyediakan media pembelajaran yang bervariasi
Jika dulunya kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam praktik pembelajaran konvensional hanya mengandalkan buku bacaan maupun media seperti lembar kerja maupun lembar fotokopi, maka hal ini jelas berbeda jika menggunakan sistem IT. Yang mana, proses kegiatan belajar mengajar jauh lebih canggih. Yakni dengan menggunakan media audio dan video yang ditampilkan lewat perangkat komputer, layar LCD, tablet maupun smartphone. Dengan menerapkan kegiatan belajar mengajar yang demikian, tentu saja akan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata hingga dapat memberikan pemahaman lebih bagi siswa, bukan?
2. Memudahkan dalam mengakses materi
Kehadiran IT seperti sekarang ini sangt memberikan akses kemudahan bagi siswa dalam mengakses semua materi pelajaran tanpa batas. Apalagi dengan adanya dukungan internet tanpa batas, maka menjadikan siswa bisa menggali materi dari berbagai sumber. Yang menariknya lagi, para pengajar juga tidak hanya berpegangan pada materi dari buku terbitan lama, namun juga bisa menyajikan data dan informasi baru sehingga akan tercipta adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern di masa seperti sekarang ini.
3. Penerapan teknologi informasi menjadikan materi pembelajaran lebih menarik
Alasan lain kenapa pendidikan perlu adanya sistem IT yakni lantaran dapat menjadikan materi pembelajaran lebih menarik. Terlebih jika melihat siswa yang mungkin sekarang ini terlalu jenuh dengan materi yang terlalu teoritis sehingga sulit untuk mendapatkan pemahaman belajar yang baik. Oleh karena itu, dengan adanya penerapan IT pada bidang pendidikan ini, maka pengajar bisa menyajikan materi – materi yang pastinya lebih menarik dan tidak monoton. Seperti misalnya dengan menggunakan audio dan video berisi materi pembelajaran hingga software e-learning.
4. Aktivitas belajar lebih fleksibel
Mungkin sudah banyak yang mengklaim, bahwa penggunaan IT dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan perangkat komputer ataupun smartphone serta dukungan internet akan menjadikan aktivitas belajar yang berlangsung bisa lebih fleksibel. Ya, hal ini memang benar adanya lantaran baik bagi pendidik maupun peserta didik nantinya bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online dan real time dimana saja dan kapan saja. Tentu saja, ini akan memberikan akses kemudahan dalam mendukung proses belajar mengajar nantinya, bukan?
5. Dapat meningkatkan minat belajar
Seperti yang kita ketahui, bahwa rata – rata siswa sekarang cenderung cepat bosan dan bahkan merasa jenuh jika dihadapkan dengan pemberian materi pembelajaran hanya dari buku panduan saja. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, maka bisa saja menyebabkan minat belajar siswa menjadi menurun. Oleh karena itu sebagai solusinya, disini diperlukan adanya penerapan sistem IT yang bervariasi untuk menjadi modal penting dalam menunjang minat belajar para peserta didik. Cukup dengan menerapkan kegiatan belajar yang menyenangkan, maka mereka akan jauh lebih menikmati proses pembelajaran yang berlangsung.
Dari informasi penting di atas, Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri bagaimana dampak positif penerapan teknologi informasi dalam bidang pendidikan masa kini, bukan? Dengan adanya penerapan IT tersebut, maka hal ini secara tidak langsung akan dapat membantu perkembangan dunia pendidikan agar lebih maju ke depannya nanti.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK (ICT Literacy), dan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai penggerak pendidikan dituntut memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk memanfaatkan TIK yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi pelajaran di sekolah. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mengamanatkan empat kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan TIK: 1) kompetensi pedagodik, yaitu memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; dan 2) kompetensi profesional, yaitu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Pusdatin Kemendikbud mengadopsi dan mengadaptasi kerangka kerja kompetensi TIK dari UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi TIK guru secara nasional. Program peningkatan kompetensi TIK guru dilakukan secara berjenjang (leveling), yakni level 1 Literasi TIK; level 2 Pendalaman TIK (implementasi); level 3 Kreasi TIK; dan level 4 Berbagi (kolaboratif).
Ada tiga prinsip dasar yang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran, yaitu:
1. Pendekatan sistem (system approach), yaitu cara yang berurutan
dan terarah dalam usaha memecahkan permasalahan, artinya
memandang segala sesuatu sebagai sesuatu yang menyeluruh
dengan segala komponen yang saling melekat.
2. Berorientasi pada peserta didik (learner centered), bahwa usahausaha pendidikan, pembelajaran dan pelatihan harusnya memusatkan perhatiannya pada peserta didik.
3. Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi
mungkin (utilizing learning resources), peserta didik belajar karena berinteraksi
dengan berbagai sumber belajar secara maksimal dan bervariasi.
Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai tiga fungsi utama
yang dipakai pada aktivitas pembelajaran, di antaranya yaitu:
1. Teknologi informasi sebagai alat, TIK dipakai sebagai alat bantu bagi
pengajar atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam
mengelola kata, mengelola angka, membuat unsur grafis, membuat database,
membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data
kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Teknologi menjadi
bagian dari disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh siswa. Contohnya TIK
menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.
3. Teknologi informasi menjadi bahan dan alat bantu untuk proses
pembelajaran. Teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus
sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan
komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga
siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran
tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak
ubahnya sebagi guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, transmiter, motivator,
dan evaluator.
4. TIK juga berfungsi memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi
mutakhir, khususnya pada dunia pendidikan. Pelaksanaan pendidikan berbasis
TIK paling tidak menaruh dua keuntungan. Pertama, sebagai motivasi bagi
pelaksana pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan berinovatif.
Kedua, memberikan kesempatan luas pada pendidik dan peserta didik dalam
memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk memperoleh sumber informasi
yang tidak terbatas.
Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi dengan berbagai
program yang ditawarkannya telah mengubah jutaan manusia di dunia ini. Ada
berbagai manfaat dan aspek positif yang diperoleh dari beranekaragamnya
aplikasi yang ditawarkan TIK. Banyak hal yang sebelumnya tidak
terbayangkan, kini hadir dan memperkaya warna kehidupan. Bahkan,
kehidupan manusia sekarang ini maju sangat pesat karena pengaruh teknologi
informasi dan komuniaksi. Namun, banyak juga yang merasa gelisah karena
berbagai dampak negatif dari teknologi . Harus jujur diakui bahwa teknologi
informasi dan komunikasi tidak hanya menawarkan aspek positif tetapi juga
membawa aspek negatif. Dari aspek moralitas, misalnya, TIK telah menjadi
media persebarluasan berbagai perilaku yang melanggar norma agama dan
sosial. Jika dimanfaatkan secara bijak, sebenarnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat.
0 komentar:
Posting Komentar